Monday, November 30, 2009

SANGGAR PANDAWA

Kelak kau akan mengerti saat malam kelam nan sunyi
Dimana tak ada cahaya bulan menemani dan mentari pun tak menyinari
Berikan aku satu petunjuk cara meredam rindu
Yang tak pernah lupakan waktu dan bergeliat bagai perdu
Selalu bernyanyi merdu menggugah daun cinta yang mengadu pada desau serdadu daku

Kelak kau akan mengerti bagaimana pahit
Dimana menggigit tiap mendengar lantunan bait
Berikan aku satu petunjuk bagaimana melawan rasa cinta
Cinta yang membaca setiap slide yang terkaca
Kemana pun aku melangkahkan kaki
Sosoknya menjadi pahlawan dalam setiap reaksi diri
Menebaskan seringai menguatkan jati
Kucintai tiga guratan yang dalam membekas di pipinya maupun dihatiku
Kucerna setiap cerita dalam liku
Ia menjadi duniaku
Semestaku sekaligus akhiranku
Sementara jarak masih saja membentang kaku
Membuat gagu tiap kata yang berkuku dan terpaku
Mengganggu tiap-tiap tahun berkartu

Berikan aku satu petunjuk bagaimana berhenti....bermimpi
Sebab tanah lapang Nirwa tak lagi berarti….kini
Tanpa sosokmu yang kusegani

Rintih mengaduh derasnya air hujan
Mengingat kami bukan lagi bunga-bunga di taman

Sakit mengait hawa panas yang menggigit
Mengingat kami bukan lagi serajuk bait

-000-

Dalam Sanggar Pandawa, Ory mencoba mencari sosok MR. Diphy yang membekas dalam kenangan masa kecilnya. Sanggar Pandawa pula yang mengantarkan ORY bertemu dengan musuh masa kecilnya, Eghi. Eghi Doggy? apakah Ory masih menolak kehadiran Eghi Doggy sama seperti saat ia kecil? belum lagi kesibukan Ory dalam majalah dinding yang mengantarkannya bertemu dengan kaptem basket bernama Satrya. satrya yang mempunyai 3 guratan di pipinya seperti Mr. Diphy. apakah Satrya itu adalah Mr. Diphy? lalu, mengapa Dewa sangat baik pada Ory? emmm...

0 comments:

Followers

About This Blog

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP